Kapramukaan bagi Pramuka Pandega diperguruan tinggi yang
  dilaksanakan dengan Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan haruslah berfungsi
  sebagai pengabdian yang bersifat pendidikan atau pendidikan yang bersifat
  pengabdian. 
     Bagi Perguruan Tinggi yang bersangkutan, kepramukaan
  berfungsi sebagai alat untuk mencapai sasaran dan tujuan “mission” Perguruan
  Tinggi. Sedangkan bagi Gerakan Pramuka, Kepramukaan bagi pandega sebagai
  mahasiswa berfungsi sebagai alat untuk mencapai sasaran dan tujuan Gerakan
  Pramuka serta alat untuk pembentukan kader kepemimpinan Gerakan Pramuka. 
     Sehungan dengan hal diatas,
  sasaran Kepramukaan bagi Pramuka Pandega Perguruan Tinggi ada;ah agar
  mahasiswa sebagai Pramuka Pandega itu menjadi : 
    
a.     Manusia
  Pancasila yang sehat dan kuat mental, moral dan pisiknya dan berguna bagi
  nusa, bansa dan negara Indonesia. 
b.     Manusia yang mantap
  pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. 
c.      Manusia yang
  dapat dipercaya. 
d.     Manusia matang yang
  berani dan mampu menghadapi tugas berat dan kesukaran serta mandiri 
e.      Manusia teguh
  yang tidak terguyahkan oleh berbagai godaan dan ungkapan massa. 
f.       Manusia
  yang mau memberi pengorbanan demi kejayaan nusa, bangsa dan negara Indonesia. 
g.      Manusia yang
  memiliki patriotisme yang berpandangan luas. 
h.      Manusia yang
  memiliki kepemimpinan yang kuat. 
    
Dengan sasaran tersebut, diharapkan para
  mahasiswa pramuka pandega mampu melaksanakan secara efisien dan efektif Tri
  Dharma Perguruan Tinggi dan kepemimpinan Gerakan Pramuka. Untuk mencapai
  sasaran tersebut diatas, Kepramukaan bagi para mahasiswa Pramuka Pandega itu
  harus merupakan proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang sehat,
  menyenangkan, modern, menantang sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, kondisi
  dan situasi Pramuka Pandega.  
   
  Proses pendidikan bagi Pramuka Pandega itu dilakukan dalam bentuk : 
a.      Proses
  pertemuan Pramuka Pandega. 
b.     Proses pertukaran
  pikian yang diikuti perbuatan nyata. 
c.      Perbuatan
  nyata dalam bentuk pengabdian masyarakat yang bersifat pendidikan atau proses
  pendidikan dalam bentuk pengabdian masyarakat. 
           
  Kegiatan sebagai proses pendidikan dalam kepramukaan bagi Pramuka Pandega
  mahasiswa haruslah disusun dengan memperhatikan faktor- faktor sebagai
  berikut : 
1.      Sasaran dan tujuan kegiatan yang dilaksanakan.  
  Sasaran kegiatan adalah suatu hasil yang harus dicapai secara konkret setelah
  seorang Pramuka Pandega mengikuti kegiatan ( misalnya sikap, tindak lakunya,
  kemampuannya, keterampilannya, disiplinnya dan sebagainya.Sedangkan tujuan
  kegiatan adalah suatu yang diidamkan untuk dicapai setelah " memberi
  bekal pengalaman" dan sebagainya. 
   
  Sasaran dan tujuan kegiatan merupakan tonggak penunjuk arah kegiatan, apa,
  isi kegiatan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan dan dievaluasi. Sasaran dan
  tujuan merupakan indikator keberhasilan suatu kegiatan. 
   
  Sasaran dan tujuan suatu kegiatan disusun oleh, untuk dan sesuai aspirasi
  para Pramuka Pandega. 
     
2.      Subyek dan Obyek Kegiatan 
   
  Dengan landasan kegiatan oleh dan untuk Pramuka Pandega, mereka merupakan
  subjek daripada kegiatan. Merekalah yang merencanakan, melaksanakan dan
  mengevaluasinya. 
   
  Partisipasi aktif Pramuka Pandega dalam setiap kegiatan merupakan suatu
  syarat berhasilnya kegiatan itu. Dengan cara itu, proses pendidikan benar-
  benar terjadi pada diri Pramuka Pandega.Partisipasi itu jangan sebagai hasil
  paksaan atau perintah pembina, tetapi didasarkan pada kesukarelaan, senang,
  minat dan kesadaran. Hal ini bisa terjadi kalau mereka menilai kegiatan itu
  sebagai suatu yang dicarinya, sesuatu yang dibutuhkannya, sesuatu yang
  menantangnya. Para Pramuka Pandega merupakan objek kegiatan sebagai bentuk
  proses pendidikan. 
     
3.      Masyarakat ( lingkungan dimana Pramuka Pandega
  dan Satuan Pramuka Pandega hadir ) 
   
  Gerakan Pramuka mati hidupnya tergantung pada sikap dan dukungan masyarakat.
  Masyarakat akan simpati pada Gerakan Pramuka kalau masyarakat merasakan manfaat
  dan peran Gerakan Pramuka dalam berbagai kegiatan masyarakat. Untuk itu
  setiap merancang dan merencanakan kegiatan selalu diperhatikan aspirasi
  masyarakat dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan- kegiatan yang berkaitan
  dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat. 
   
  Untuk mengetahui dan memahami aspirasi, kebutuhan, situasi dan kondisi
  masyarakat, para Pramuka Pandega perlu melakukan kegiatan- kegiatan ekspedisi
  dan penelitian secara teratur dan terencana. Hasil kegiatan ini dijadikan
  dasar dilaksanakannya kegiatan pengabdian. Peran majelis pembimbing sangat
  penting. 
     
4.      Pembina Pramuka Pandega 
   
  Dalam kegiatan Pembina Pandega itu haruslah bersikap sebagai pamong yang
  menerapkan sisitem among, ialah bersikap dimuka memberi tulada, ditengah-
  tengah peserta didik menumbuhkan karsa dan dibelakang memotivasi serta
  bertindak sebagai mitra karya Pramuka Pandega binaannya, konsultan,
  pembimbing, motivator yang menumbuhkan karsa dan karya Pramuka Pandega. 
   
  Untuk dapat melaksanakan funsinya dalam setiap kegiatan secara efisien dan
  efektif, pembina Pramuka Pandega itu harus mengeri dan menghayati
  kepramukaan, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, Program Peserta Didik (
  Youth Programme ). 
     
5.      Sumber Filsafah Pendorong Kegiatan Kepramukaan 
   
  Setiap kegiatan ( Kepramukaan ) sesuai dengan kepentingan nasional, selalu
  bersumber dan mengkait pada falsafah bangsa dan negara Pancasila, karena
  Pancasila merupakan asas Gerakan Pramuka dan juga sasaran kepramukaan adalah
  pembentukan tenaga kader pambangunan yang bermoral pancasila. 
   
  Dalam mendidikkan sikap dan tindak laku manusia Pancasila, perlu dihayati
  arti pentingnya nilai juang 1945 dan ketahanan nasional (
  IPOLEKSOSBUDHAMKAMNAS) oleh setiap Pramuka. Penghayatan Pancasila, nilai
  juang 1945 dan ketahanan nasional dalam kepramukaan bukanlah diberikan dengan
  cara petuah dan pidato tetapi langsung dipraktekkan dan diterapkan dalam
  setiap acara kegiatan. 
     
6.      Manajemen Dalam Kegiatan Kepramukaan 
   
  Efisien dan efektifnya kegiatan sebagai bentuk konkret proses pendidikan
  dalam kepramukaan tergantung pada diterapkan atau tidaknya manajemen pada
  kegiatan. Setiap acara kegiatan harus dikelola dengan baik. 
   
  Proses memanajemeni kegiatan berupa Perencanaan, Pelaksanaan dan evaluasi
  kegiatan. Dengan manajemen yang baik, setiap kegiatan dalam Kepramukaan akan
  berjalan secara ternencana, terarah, teratur, efisien dan efektif. Dalam
  satuan Pramuka Pandega, merekalah yang memanejemeni kegiatan. 
     
7.      Organisasi 
   
  Gugusdepan merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka karena didalam
  gugusdepanlah hadirnya Pramuka sebagai target Kepramukaan dan terjadinya
  proses pendidikan. 
   
  Organisasi gugusdepan dibagi menjadi satuan- satuan Pramuka ialah Perindukan
  siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Satuan- satuan
  ini kemudian dibagi menjadi satuan- satuan kecil ialah Barung Siaga, Regu
  Penggalang, Sangga Penegak dan Reka Pandega. Dalam satuan- satuan inilah
  ditumbuhkan dan dikembangkan ketahanan moral/ spiritual, pisik, intelektual,
  emosional, sosial peserta didik. 
   
  Organisasi baik gugusdepan maupun Satuan- satuan, sebagai wadah proses
  pendidikan dalam Kepramukaan perlu dikelola secara efisien dan efektif agar
  wadah ini benar- benar menjadi pelancar jalannya proses pendidikan dalam
  Kepramukaan yang bentuknya konkret berupa kegiatan - kegiatan. 
   
  Jangan hendaknya Organisasi Gerakan Pramuka menjadi organisasi kaku yang
  penuh birokratisme. Adanya kebebasan yang bertanggungjawab bagi para
  pengelola organisasi itu perlu. Hanya dengan cara demikian itulah kegiatan
  akan berjalan efisien dan efektif. 
   
  Untuk pembinaan dan pengembangan minat Iptek, para Pramuka Pandega di dorong
  untuk bergabung dalam Satuan Karya ( Saka ) 
     
8.       Syarat Kecakapan Umum dan Tanda
  Kecakapan Khusus 
   
  Dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi setiap kegiatan perlu
  adanya pedoman dasar/ tolak ukur kegiatan. Dalam proses pendidikan, Syarat
  Kecakapan Umum dan Tanda Kecakapan Khusus  ( TKK ) merupakan pedoman
  dasar pelaksanaan kegiatan dalam Kepramukaan. 
   
  SKU dan TKU secara periodik di "reviewed" untuk disesuaikan dengan
  perkembangan kebutuhan, kepentingan dan situasi kondisi Pramuka dan
  lingkungannya. dengan demikian kegiatan- kegiatan tidak menjadi/ dianggap
  barang kuno.  
         
  Dalam rangka kaderisasi kepemimpinan Gerakan Pramuka, para Pramuka Pandega
  mahasiswa dimotivasi agar pada akhir studinya di Perguruan Tinggi mereka
  telah menjadi Pembina Pramuka Mahir. Untuk itu selama di Perguruan Tinggi,
  mereka dimitivasi untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
  ( KMD ) dan tingkat lanjutan ( KML ). 
  
  |  
| Baden Powel |  
 
Tulisan ini hanya berisi penggalan makalah
  yang disampaikan pada acara Semiloka dan Pengembangan Karya Inovatif Pramuka
  Perguruan Tinggi wilayah B di Semarang 
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.